Kamis, 23 Januari 2014

Selamat Jalan, adek Ribka…

Hai, apa kabar.

Maukah kau mendengar ceritaku ini?

Jika kau punya waktu untuk membaca ceritaku ini, semoga cerita ini bisa membuka hatimu, untuk melakukan 1 perbuatan kasih di hari ini.
Desember yang lalu kami mengunjungi 1 panti asuhan di daerah jalan gatot subroto medan. Biasanya sehabis perayaan natal kantor, kami memberikan sedikit bingkisan kasih ke anak2 panti asuhan, berbagi kasih dengan saudara2 yang membutuhkan.
Sesampainya di panti asuhan, kami disambut oleh 80 orang anak2 panti yang penuh sukacita menyanyikan lagu puji2an. Mereka semua bergembira, bertepuk tangan menyanyikan lagu bersama-sama. Diantara anak2 yang riang itu, ada 1 orang anak, namanya Ribka. Dia di letakkan di dalam box, saat itu sedang tidur. Tubuhnya kurus dan mungil. Saya tebak, paling umurnya 1 tahun lebih. Saya tanyakan ke ibu panti, apakah adek ini sudah bisa berjalan? Belum, dia tidak bisa berjalan. Berapa umurnya bu, saya tanyakan lagi. 2 tahun 8 bulan. Kenapa matanya seperti luka? Kenapa perutnya seperti itu?
Akhirnya ibu itu menceritakan. Ribka, adalah anak yang tidak dikehendaki oleh ibunya. Pada saat ia masih di dalam kandungan, ibunya minum obat-obatan untuk menggugurkan kandungan. Jadi kondisi nya Ribka mengalami kelumpuhan di kaki, mata tidak bisa melihat jelas, tulang punggungnya bengkok, menyebabkan perutnya menonjol ke depan, dan mengalami sakit radang otak. Walaupun setiap saat mengalami kesakitan setiap kali bergerak, walaupun adakalanya ia demam tinggi yang bisa menyebabkan kejang2, namun Tuhan tetap memeliharamu Ribka. Walaupun  lahir dengan keterbatasan dan tidak mendapatkan kasih sayang ibu. Ribka tetap mendapatkan kasih sayang ibu panti dan kakak2 yang ada di panti.Tuhan mencintaimu, Ribka...

Dalam tidak kesempurnaan mu, Tuhan memberikan umur yang lebih, hampir 3 tahun.

Sepulangnya dari panti, kata hati saya mengatakan bawah saya ingin sekali membantunya. Mencoba mencari dokter relawan yang bisa melihat kondisinya dengan lebih detail. Memberikan diagnosa lebih lanjut, dan memberikan langkah2 yang harus dilakukan demi kesembuhannya.  Namun sampai dengan minggu yang lalu saya masihbelum menemukan dokter relawan.
Minggu yang lalu sebenarnya saya ingin sekali menanyakan kabar ke ibu panti mengenai anak-anak, mengenai Ribka. Tapi ada saja kesibukan yang membuat saya lupa menanyakan kabar.
Sampai dengan kemaren malam, saat saya turun dari tangga kantor mau pulang, saya sms ibu panti, menanyakan kabar anak2 panti dan ribka. Hanya 1 kalimat balasan dari ibu panti yang saya baca di hape saya.

“Semua anak2 sehat semua… tapi Ribka… dia sudah tenang, di sudah di jemput Tuhan…”

Ribka sudah pergi.. Sabtu yang lalu…
Ribka sudah tidak ada, saat saya baru mau menanyakan kabarnya..
Saya terdiam lama di dalam mobil, dan masih membaca sms itu. Tidak bisa membalasnya..
Hanya menangis terdiam…

Tuhan, apakah aku terlambat melakukan tindakan.. ?
Tuhan, kenapa lama sekali waktu yang aku perlukan untuk membantunya..
Apakah karena terlalu lama, sehingga Tuhan tidak memberiku kesempatan untuk membantunya… ?
Sebenarnya cukup waktu yang Tuhan berikan, tapi aku yang tidak melihat kesempatan itu..?
Maafkan aku Tuhan, karena tidak sempat berbuat sesuatu kepada Ribka..
Ampuni aku Tuhan, karena niatku itu tidak bisa terlaksana.

Doa untuk adek Ribka

Aku masih ingat saat aku menggendongnya di panti..
Dia tidak menangis… dan juga tidak tertawa…
Tapi aku yang terus menangis selama menggendongnya..
Dia seperti tertidur dan buaianku....
Aku masih ingat, saat menggendongnya, aku cuma bisa berdoa sambil berbisik dan menangis kepadanya.. :
Tuhan menciptakanmu dengan luar biasa..
Tuhan memberimu nafas kehidupan untuk tujuan penuh kasih..
Tuhan tidak pernah menyisihkan dirimu…
Tidak ada kata "TIDAK" sengaja untuk sesuatu hal yang Tuhan sudah ciptakan.
Semua sudah di atur oleh Tuhan..
Jadi jangan katakan, bahwa kau tidak berarti…
Kehadiranmu di dunia ini, memberikan makna kasih bagi setiap orang yang pernah melihatmu..
Karena Tuhan senantiasa memberkatimu…..
Karena itu tetaplah kuat….

Selamat jalan adek Ribka..
Rasa sakit dan nyeri yang engkau rasakan di dunia sudah hilang saat ini..
Engkau sudah mendapatkan yang terbaik di surga..
Terimakasih telah memberiku sepercik kasih dan harapan walaupun hanya di 1 hari itu..
Terimakasih untuk mengingatkan ku, untuk tetap berbagi kasih untuk sesama yang membutuhkan
Terimakasih karena telah memberikan kesempatan untukku, untuk menggendongmu walau sesaat..
Karena di waktu yang sesaat itu, aku masih merasakan bisa menjadi ibumu, memeluk dan memberikan kasih sayang….
Terimakasih adek Ribka, untuk mengingatkanku untuk menjaga setiap kasih sayang yang kumiliki bukan hanya untuk anak2ku saja, melainkan untuk setiap anak yang membutuhkan uluran tanganku..

Aku harus lebih banyak belajar..
Aku harus lebih banyak melihat..
Dan aku harus lebih banyak berbuat, untuk anak2, untuk orang2 yang membutuhkan kasih..
Ingatkan aku Tuhan..
Bukakan mata hatiku Tuhan.
Untuk selalu bisa membantu orang2 yang membutuhkan kasih sayang..
Karena aku adalah seorang ibu…
Ibu dari semua anak2 yang membutuhkan kasih sayang…

Medan, 23 January 2014
From the bottom of a mother’s heart, I will miss you, Ribka..

Natal bersama adek2 panti asuhan Bait Allah.


Natal adalah saat yang ditunggu2 bagi umat kristiani
Saat nya berbagi kasih…
Saatnya berbagi sukacita bersama semua orang
Dalam rangka perayaan natal Desember yang lalu,  teman2 dari XL Christian Community Medan  dan huawei  services, sepakat untuk memberikan bingkisan kasih natal ke adek2 di panti asuhan Bait Allah.
Saat kita sampai di panti, mereka semua senang sekali menyambut kita.
Semua anak2 senang diajak  bernyanyi bersama-sama.
Ditambah adanya kak lisda, kakak sekolah minggu yang pintar bernyanyi dan beraksi, mengajak anak2 untuk bernyanyi riang gembira..
 
Natal, bukanlah kado yang berisikan boneka, mainan, dan hal2 yang indah..
Natal, bukanlah cerita mengenai pohon natal dengan lampu gemerlapnya..
Dengan natal kita berbagi kasih dengan sesama membutuhkan..
Dengan natal kita berbagi sukacita..
Karena kelahiran Yesus Kristus memberikan damai sejahtera untuk semua umat manusia…