Minggu, 30 September 2012

Melukis yuuuukkk...


Waktu saya jalan-jalan ke toko buku iseng beli buku gambar, cat air dan perlengkapannya.
Setelah di total biayanya gak sampe Rp 20.000.
Udah sebulan itu cat air dan teman-temannya belum dipegang, akhirnya baru sempat dibuka pas wiken kemaren.
Abel girang bener, karena dapat mainan baru. *biasanya pake pensil warna doang.
Kita siap-siapin air dan perlengkapan lukis di teras depan.
Banyak hal baru yang bisa saya ajarkan untuk abel  terutama dalam hal warna.

1.       Info mengenai warna-warna dasar, yaitu merah, biru, kuning. Saya ajarkan dia bahwa warna-warna dasar ini jika dicampur akan berubah menjadi warna lain.

·         Merah + kuning = orens, biru + kuning = hijau, merah + biru :=ungu.

2.       Kami juga mencampur warna-warna lain, seperti merah + putih := merah jambu (pink). Semua warna yang dicampur dengan warna putih, warnanya akan lebih muda.

3.       Warna-warna gelap, seperti hitam, coklat, jika dicampur dengan warna lain, yang akan muncul warna yang lebih gelap.
4.   Jika cat ditambah air yang banyak, warnanya kan lebih lebih lembut. Kalo airnya sedikit, warnanya lebih jelas/tebal.

Waaaah.. abel senang sekali mencampur warna-warna ini……
Pengalaman baru buat abel…..
Dan yang pasti dia senang sampe tangan, baju dan celananya belepotan cat air.
Gpp deh, berani kotor itu kan baik *jargondeterjen*
Nanti mama cuci bersih-bersih semuanya.. hahahahahha

Minggu, 23 September 2012

5 Kegiatan yang asyik dilakukan bersama si kecil di rumah..

5 hari bekerja di kantor, saat wiken datang, kadang pengennya tidur-tiduran seharian.
Kadang-kadang kalo lagi  gak pengen keluar rumah, senangnya bermalas-malasan aja di kamar.
Yang kasian justru Abel. 5 hari di rumah terus (tahun depan baru masuk TK A), pasti bosen, pengennya justru keluar rumah.
*Kebalik sama mama papanya*

Supaya  abel gak bosan di rumah, saat wiken biasanya ada beberapa kegiatan yang asik buat dilakukan bersama, misalnya:
1.       Bikin kueh/memasak.
·         Bikin kue yang gampang2 aja, dan bisa di lakukan oleh si kecil juga. Misalnya : kue kering, muffin, ato si kecil membantu mengaduk adonan bakwan. J

 

2.       Membantu papa mencuci mobil
·         Supaya abel gak bosan, papanya sering mengajak abel membantu mencuci mobil. Cuma gosok-gosok  spons ke body mobil dan siram pake selang air. Tapi hepinya luar biasa…  *karena ada alasan buat basah-basahan*

 

3.       Mencuci sepatu/sandal
·         Seminggu dipake bermain pasti kotor, ajak si kecil untuk mencuci sepatu/sandalnya. Biasanya direndam dulu di ember, setelah itu baru disikat. Walopun hasilnya tetep masih kotor n mamanya juga yang harus turun tangan, but it's ok :) . Hal ini akan diingatnya selalu, bahwa kalo sepatu/sandal yang sudah kotor, harus  dicuci/dibersihkan untuk kenyamanan pada saat menggunakannya.




 

4.       Membantu memasang sprei
·         Abel emang pasti gak serius bisa masang sprei, tapi paling gak, dia bisa disuruh untuk megang sudut sprei ke sudut tempat tidur, dan biasanya dia ikut pura-pura merapikan hasil pasang sprei buatannya. Kita bisa kasih tau bahwa kalo sprei nya bersih, tidurnya pasti lebih nyenyak.
 



5.       Melap kaca jendela
·         Biasanya ngelapnya juga asal-asalan pake koran atau kain lap. Mama bagian menyemprot cairan pembersih, abelnya bagian ngelap-ngelap. Tetep aja gak begitu bersih, tapi paling gak dia tau, bahwa rumah yang nyaman adalah rumah yang bersih.

Sebenarnya masih banyak lagi yang bisa dilakukan dengan si kecil, ini hanya sebagian yang saya sering lakukan. Yang pasti intinya, kalo dari kecil dibiasakan untuk membantu mama papanya bersih2 atau melakukan sesuatu, paling gak kita sudah menanamkan nilai kebersihan dan juga kemandirian untuk si kecil.
Jadi mommies, kegiatan apa yang sudah dilakukan bersama si kecil di rumah.. ? J

 

Kamis, 20 September 2012

Long Trip wif Toddler.. Trip to Holyland (Part#2)


Perjalanan selama trip sangat menyenangkan.
Keberangkatan kita di mulai jam 00.30 dengan pesawat Emi****s dari Jakarta menuju Dubai. Karena ini jam tidurnya abel, selama dipesawat (8 jam perjalanan) saya harus menggendong abel di tempat duduk. Untungnya selama penerbangan ini abel bangun saat mau turun dari pesawat.
Selama transit di Dubai, yang saya lakukan adalah :
·         Melap badannya, ganti diaper dan pakaiannya, supaya seger. Dan karena anaknya belum mau makan, saya siapkan botol susunya saja. Karena penerbangan ke Jordan akan makan waktu 2 jam lagi.

So far selama transit dia hepi sekali, karena bertemu dengan oom dan tante-tante baru.

Sedikit tips untuk mama : Selama di Israel , karena ikut tur dengan menggunakan bus. Jadi akan bolak balik naik turun bus. Belum lagi kondisi geografis tanah berbukit, naik turun. Untuk sampai ke tempat wisata kadang kala kita harus berjalan dulu selama 5-10 menit sebelum sampai ditempat wisata tujuan. Jadi kondisi mama juga harus selalu fit setiap saat menggendong si kecil. *Stroller not recommended*

 
Beberapa tips trik  yang menjadi perhatian saya untuk si kecil selama long trip adalah sbb:
  1. Saat sarapan berikan cornflakes/roti/nasi/susu (yang mana yang mau). Jika tidak mau makan, tidak usah dipaksa, bisa bawa beberapa roti dari hotel untuk bekalnya selama diperjalanan. Berikan saat dia terlihat lapar.
  2. Usahakan anak tidak pernah dalam kondisi lapar supaya tidak masuk angin. Saat jam-jam makannya berikan dia makan (bisa berupa cereal seduh air panas, roti, crackers), biskuit). Saat baru sampai di perbatasan Israel, abel belum makan siang hanya susu saja. Saat saya berikan air mineral (karena cuacanya dingin air mineral di bis juga menjadi dingin), abel langsung muntah di bus (gak biasa minum air dingin). Terpaksa kita berdua ganti baju di tempat perhentian. *untungnya bisnya dalam kondisi menunggu surat jalan tuk keluar perbatasan*
  3. Sambil jalan menuju lokasi wisata yang dituju, berceritalah kepada si kecil mengenai sejarahnya (menggunakan kata-kata yang simple) dia akan memperhatikan kondisi sekitarnya.
  4. Kondisi naik turun tangga kadang melelahkan, jika si kecil dalam kondisi bugar ajak dia menaiki tangga sambil menghitung (Hitung satu sampe sepuluh). Di umur 18 bulan, dia udah bisa menghitung 1-10 dalam bahasa inggris.
  5. Ajak anak menyanyi lagu favoritnya. Bisa lagu rohani atau lagu anak-anak. Biasanya saya mengajaknya menyanyikan lagu sekolah minggunya.
  6. Biarkan dia bermain dengan rekan2 seperjalanan anda, ini menambah sosialisasi dan kedekatannya atas orang lain. *lagian lumayan kan mamanya bisa istirahat dulu sambil abel bermain dan digendong dengan teman2 mamanya hihihi *
  7. Saat turun dari bus, biarkan dia berlari2 sebentar melihat kondisi  lokasi wisata. Pantai, sungai, burung, semuanya itu merupakan hal yang baru baginya.
  8. Saat waktunya tidur, ajak dia untuk tidur, supaya tidak rewel. Jadi misalnya harus tidur 2x sehari, usahakan dia untuk bisa tidur di jam2 tidurnya. Jadi pada saat bangun dia akan segar kembali.
  9. Jika kondisi kurang memungkinkan, ada baiknya tidak memaksakan untuk pergi ke lokasi wisata. Hari terakhir kondisi angin kencang dan curah hujan yang cukup tinggi dan suhu 7 derajat celcius mengurungkan niat saya pagi itu untuk membawa abel ke lokasi wisata terakhir.
Selama di Holyland, setiap gereja yang kami kunjungi kami selalu senantiasa berdoa mengucap syukur kepada Tuhan, karena kami sudah sampai sejauh ini di tanah perjanjian ini dalam keadaan sehat dan senantiasa diberkati dalam setiap perjalanan kami.
Terutama oppung, senang sekali melihat mama bisa bahagia menginjak tanah perjanjian ini.
Senang rasanya kami berempat bisa pergi ke Holyland bersama-sama.
Eh, ber-4..??
Ya, karena saat berangkat saat itu saya sedang hamil 5 minggu.
Dan Puji Tuhan sampe dengan kelahirannya, saya dan adek Abel selalu dalam kondisi sehat.

 
 

 

 
 

Rabu, 19 September 2012

Long Trip wif Toddler.. Trip to Holyland (Part#1)

Senangnya mendapatkan berita bahwa dengan hasil pencapaian tahun 2010, perusahaan memberikan reward ke pegawainya untuk berangkat ke luar negeri. Pilihannya : Dubai, Australia, Umroh, dan Holyland.
Sudah lama kami ingin membawa si oppung (mamaku) ke Jerusalem. Dan sepertinya ini waktu yang paling pas. Dibayarin kantor, sambil menemani si oppung ke sana.
Luar biasa…!
Yang menjadi pemikiran pertama adalah : Abel (Saat itu masih berumur 18 bulan). Tidak pernah ditinggal sampai berhari-hari. Biasanya kalo saya dinas keluar kota, paling lama 3 hari 2 malam. Dan itu juga hari terakhir sudah merengek-rengek nanyain mamanya.
Alternatifnya, saya tinggal bersama papanya (dimana papanya udah keder duluan kalo ditinggal 8 hari sama anaknya), atau dibawa ke Jerusalem.
Setelah menimbang dan diskusi dengan mama dan suami, akhirnya kami mengambil alternatif ke 2. Kami akan membawanya ke Jerusalem. Banyak persiapan yang harus dilakukan, terutama mencari tau kondisi disana.
Beberapa hal yang menjadi perhatian saya karena membawa si kecil adalah :
1.       Bagaimana kondisi cuaca di sana pada saat bulan keberangkatan.
·         Saat itu kami berangkat bulan Maret, dan kondisinya baru selesai winter. Jadi suhu diperkirakan 17-22 derajat celcius.
·         Dengan kondisi seperti itu : perlengkapan seperti jaket, sweater, sarung tangan, kaus kaki, topi rajut, harus segera disiapkan.

2.       Bagaimana menu/masakan yang akan dihidangkan disana.
·         Info dari travel bahwa menu masakan bisa terdiri dari nasi, roti, dan kentang. Dan biasanya mereka sering mencampur olive oil ke dalam masakannya. Dari itinerary yang diberikan pihak travel untuk restoran 85% Chinese resto dan 15% local resto.

3.       Bagaimana kondisi geografis kota yang akan dikunjungi
·         Dari Tanya jawab dengan pihak travel, kondisi tempat wisata yang naik turun, dan lokasi harus naik turun tangga, ditambah lagi harus naik turun bis wisata, mereka kurang menyarankan saya untuk membawa stroller bayi. Akhirnya saya membawa gendongan favorit, yaitu si kain gendong..  *kain gendong ini sudah melancong kemana-mana loh, dari jakarta, bali, jordania, Israel, Bangkok. Kalo punya paspor aja ni gendongan, pasti sudah penuh sama stempel imigrasi hahaha..*

4.       Kondisi penerbangan (jadwal, seat, lama penerbangan)
·         Karena anak saya masih di bawah 2 tahun, jadi dihitung infant, sehingga tidak mendapatkan seat, alias harus dipangku selama perjalanan.
·         Lama penerbangan +/- 7 jam Jakarta – Dubai, dan 2 jam Dubai – Jordania.
·         Jadwal keberangkatan Jakarta-Dubai dilakukan tengah malam

5.       Perbedaan waktu Jakarta dan Israel
·         Perbedaan waktu Jakarta dan Israel sekitar 5 jam, artinya  Israel 5 jam berada dibelakang waktu Jakarta.
·         Kondisi seperti ini akan membuat si kecil mengalami jetlag. Dan benar saja, 2 hari pertama kita berada di Israel, yang seharusnya waktunya makan malam, si kecil sudah dalam kondisi tidur pulas, karena di Indonesia hitungannya sudah tengah malam.
Peralatan apa saja yang dibawah untuk Long trip… ?
·         Pakaian. Bawa perlengkapan pakaian sesuai dengan kondisi disana. Untuk 8 hari perjalanan, saya tidak memikirkan untuk melakukan laundry di hotel (karena harganya cukup mahal). Jadi yang saya bawa  untuk si kecil : Jaket 2 pcs, Sweater 2 pcs, Piyama 6 stel (dipakai 2 hari sekali), atasan 8 (lengan panjang), bawahan (legging & jeans) 6, sarung tangan 2 pasang, kaus kaki 6 pasang, topi rajut 2, syal 1, diapers (info dari travel harganya mahal disana) karena si kecil masih fully diaper, 40 pcs (menuh-menuhin koper Y_Y), slabber 4 buah, saputangan kecil 10 pcs, dan 2 buah handuk kecil.
·         Obat-obatan. Beberapa obat-obatan  dan peralatan kesehatan yang wajib untuk dibawah antara lain : obat demam, obat batuk/pilek, obat perut, anthistamin seandainya si kecil memiliki alergi, minyak kayu putih, bye bye fever, betadine potek, diaper rash cream, thermometer.
·         Toiletries. Bawa toiletries yang cocok untuk si kecil, misalnya : shampoo, sabun mandi cair, liquid talc, losion/cream bayi (siapkan 2 set, 1 buat dibagasi dan 1 buat di cabin).
·         Makanan kemasan. Untuk lebih amannya: saya harus menyiapkan alternative makanan buat abel. Beberapa makanan kemasan seperti Quick cooking oatmeal, cereal, snack anak dan biskuit, jus buah kemasan,  susu formula (hampir 1 kg saya bawa), menjadi pilihan saya, seandainya ia tidak mau makan menu yang ada.
·         Mainan si kecil saat di pesawat. Dengan kondisi  penerbangan yang cukup lama, dan ditambah barang yang mau di bawa ke cabin udah banyak, saya hanya membawa stiker saja. Untungnya karena menggunakan pesawat emi****s disediakan peralatan menggambar untuk setiap anak atau minimal boneka disetiap penerbangannya.
·         Tas buat di cabin. Isinya : susu formula, termos air panas, botol susu, biscuit/cemilan, cereal kotak kecil, diapers, baju ganti, toiletries, dan handuk kecil, aqua botol. (biasanya karena bawa anak kecil, termos dan botol aqua diijinkan oleh petugas)




 

 
 
bersambung ke Trip to Holyland (Part#2)

Kamis, 06 September 2012

Indahnya masa-masa menyusui..

Saya adalah ibu 2 orang anak. Anak yang pertama Abigail (3 tahun), dan yang kedua Tabita (9 bulan). Dua2nya cewe. Di jaman sekarang ini, cewe cowo sama saja, selama kita menyayangi mereka dengan sepenuh hati, itu merupakan berkat yang tidak ternilai harganya.

Eniwey, karena mau ikutan Breastfeeding Month Blog Competition, buru2 nih ngetik cerita mengenai masa2 menyusui.. soalnya baru pertama kali ikut kompetisi blog.. hehehehe…
Lumayan buat nambah-nambahin cerita di blog ini.

Cerita soal menyusui, Abigail (Abel : si sulung) dari bayi cuma 6 bulan mendapatkan ASI.
Jadi ceritanya, setelah menunggu selama 17 jam setelah bukaan 1 s.d lahiran, ditambah dengan posisinya masih di atas (belum turun ke panggul), akhirnya Abel lahir normal dengan induksi + vakum, dan ditambah dengan harus dilakukan efisiotomi jadilah itu merupakan pengalaman yang menyakitkan setelah delivery. Akhirnya tiap malam bayi dijaga oleh ibu mertua/kk ipar di kamar yang lain. Karena kondisinya saya kesakitan dan terkena postpartum depression. Di awal kelahiran ASI baru keluar hari ke 10, padahal segala macam cara sudah dilakukan mulai dari awal kelahiran. Makan daun katuk, minum pil lancar ASI, minum sop-sopan, tapi tetap ASI tidak bisa keluar. Mungkin karena stress lebih tepatnya, sehingga ASI lama keluar. Setelah kondisi jahitan yang sudah tidak sakit, dan depresi sudah hilang, ASI nya bisa lancar keluar di hari ke 10. Tapi itu juga saya hanya bisa memberikan ASI selama 6 bulan saja.  3 bulan maternity leave, masuk kantor, kembali stress melanda jadilah tiap hari ASI makin seret.

Saat kelahiran pertama ini saya tidak mendapatkan informasi banyak mengenai konselor laktasi. Belum banyak RS di kota saya yang memiliki konselor/perawat yang bisa mengerti mengenai cara menyusui yang benar, pemijatan payudara, manajemen ASI, dll.
Walaupun saya banyak baca buku mengenai ASI, namun saat2 kebingungan memang sebaiknya kita berkonsultasi dengan orang yang paham mengenai hal ini.

TIPS UNTUK MAMA: Serajin-rajinnya kita goggling, baca buku mengenai ASI all in selama hamil, kalo secara setelah  kelahiran kita stress, ASI gak bakalan keluar. Postpartum sindrom bisa di alami oleh setiap orang. Saya sudah pernah baca mengenai hal ini pada saat hamil. Kenyataannya, pada saat itu terjadi pada kita, memang susah sekali untuk mengendalikannya. Dan semua jadi merembet kemana2. Support dari suami dan keluarga dekat sangat penting, supaya postpartum syndrome ini tidak terjadi terlalu lama.  Intinya kemampuan untuk mengendalikan stress yang baik akan menghasilkan ASI yang lancaaaar.. J
Di kelahiran anak ke 2 rasanya saya siap luar batin, karena sudah ada pengalaman anak pertama. Walopun dokter wanti2 bawah prediksi bayi 4 kg.. tapi beliau berusaha agar saya bisa melahirkan normal. Dan tiba tanggal due date, tanda2 bukaan belum ada, lewat 3 hari akhirnya dokter menyuruh saya untuk ke rumah sakit untuk dilakukan induksi. Masuk jam 11 siang, sd. 7 malam masih bukaan 4. Jam 10 malam masih bukaan 6 dan belum ada tanda2 nyeri.

Akhirnya dokter datang memberitahu bahwakarena kondisi bayi yang cukup besar tidak mau turun ke panggul, dan kalopun dilahirkan normal menggunakan vakum juga tidak bisa, sedangkan bukaan jalan terus, jam 10 malam diputuskan saya harus cs. Yang tadinya siap lahir batin normal, sekarang malah jadi gak siap beneran…. Malam ini saya nangis telpon mama, abang kakak minta saran.
Semua bilang, kalo memang itu yang terbaik, dilakukan saja. Saat itu tgl 19 november 2011.

Dokter masuk ke ruangan operasi, saat itu masih jam 23. 30 wib.
Akhirnya saya langsung request saja :
Saya : Dok, mumpung di cs nih… skalian dong saya minta tanggal cantik ya.. 20.11.2011..
Dokter : (Dokternya tertawa )  Ya sudah buk, kita lahirin di tgl cantik ya..
Dan benar jam 00.30 wib, 20.11.2011.. lahirlah si cantik yang satu lagi.. dengan berat… 4,2 kg sodara-sodara…..
Aduuuh adek pantesaaaan gak bisa normal…. Gedenya ampun-ampun…

Eniwei.. balik lagi ke cerita breastfeeding. Melihat pengalaman menyusui saya yang begitu pendek di anak pertama, di anak ke dua saya bertekad untuk memberikan ASI lebih banyak dari kakaknya.

Yang  saya lakukan adalah (melihat pengalaman anak pertama) :
  1. Jangan stress.. Walopun cs dengan bekas sayatan yang aduhai rasanya, tetep harus semangat pumping. Selama di RS usahakan pumping. Paling bagus kalo rooming in. kebetulan saya lahir di RS yang tidak ada fasilitas itu, mau gak mau harus jalan ke ruangan bayi untuk pinjam pumping (mana lupa lagi bawa pompa sendiri dari rumah – emak teledor..!)
  2. Ingat bahwa harga sufor itu mahal… hahahahahahahaha…. Bayangkan kalo udah anak 2, harus bayar double pula untuk sufor . ASI itu 3M, Murah, Menyehatkan, Memiliki Kemasan yang menarik… J
  3. Rajin2 lah menyusui bayi.. walopun anaknya tipikal tukang tidor, rajin2 dibangunin dengan cara menggelitik, telapak tangan dan kaki, walopun nantinya ngempeng payudara, gpp, biasanya juga tar anaknya mau isep juga kalo laper. Semakin sering bayi menyusu ke ibu, semakin banyak produksinya.
  4. Mulailah menyetok ASI dari bulan2 pertama. Kondisinya saat payudara penuh, segera perah dan stok. Jadi pada saat mulai ngantor gak dikejar deadline menuh-menuhin kulkas.
Thank God s.d hari ini Tabita masih ASI, di usianya yang 9 bulan.
Semoga saya bisa tetep kasih Tabita ASI yang terbaik, sd usianya 2 tahun..
Semangatt…!! FIGHTING..!!