Rabu, 19 September 2012

Long Trip wif Toddler.. Trip to Holyland (Part#1)

Senangnya mendapatkan berita bahwa dengan hasil pencapaian tahun 2010, perusahaan memberikan reward ke pegawainya untuk berangkat ke luar negeri. Pilihannya : Dubai, Australia, Umroh, dan Holyland.
Sudah lama kami ingin membawa si oppung (mamaku) ke Jerusalem. Dan sepertinya ini waktu yang paling pas. Dibayarin kantor, sambil menemani si oppung ke sana.
Luar biasa…!
Yang menjadi pemikiran pertama adalah : Abel (Saat itu masih berumur 18 bulan). Tidak pernah ditinggal sampai berhari-hari. Biasanya kalo saya dinas keluar kota, paling lama 3 hari 2 malam. Dan itu juga hari terakhir sudah merengek-rengek nanyain mamanya.
Alternatifnya, saya tinggal bersama papanya (dimana papanya udah keder duluan kalo ditinggal 8 hari sama anaknya), atau dibawa ke Jerusalem.
Setelah menimbang dan diskusi dengan mama dan suami, akhirnya kami mengambil alternatif ke 2. Kami akan membawanya ke Jerusalem. Banyak persiapan yang harus dilakukan, terutama mencari tau kondisi disana.
Beberapa hal yang menjadi perhatian saya karena membawa si kecil adalah :
1.       Bagaimana kondisi cuaca di sana pada saat bulan keberangkatan.
·         Saat itu kami berangkat bulan Maret, dan kondisinya baru selesai winter. Jadi suhu diperkirakan 17-22 derajat celcius.
·         Dengan kondisi seperti itu : perlengkapan seperti jaket, sweater, sarung tangan, kaus kaki, topi rajut, harus segera disiapkan.

2.       Bagaimana menu/masakan yang akan dihidangkan disana.
·         Info dari travel bahwa menu masakan bisa terdiri dari nasi, roti, dan kentang. Dan biasanya mereka sering mencampur olive oil ke dalam masakannya. Dari itinerary yang diberikan pihak travel untuk restoran 85% Chinese resto dan 15% local resto.

3.       Bagaimana kondisi geografis kota yang akan dikunjungi
·         Dari Tanya jawab dengan pihak travel, kondisi tempat wisata yang naik turun, dan lokasi harus naik turun tangga, ditambah lagi harus naik turun bis wisata, mereka kurang menyarankan saya untuk membawa stroller bayi. Akhirnya saya membawa gendongan favorit, yaitu si kain gendong..  *kain gendong ini sudah melancong kemana-mana loh, dari jakarta, bali, jordania, Israel, Bangkok. Kalo punya paspor aja ni gendongan, pasti sudah penuh sama stempel imigrasi hahaha..*

4.       Kondisi penerbangan (jadwal, seat, lama penerbangan)
·         Karena anak saya masih di bawah 2 tahun, jadi dihitung infant, sehingga tidak mendapatkan seat, alias harus dipangku selama perjalanan.
·         Lama penerbangan +/- 7 jam Jakarta – Dubai, dan 2 jam Dubai – Jordania.
·         Jadwal keberangkatan Jakarta-Dubai dilakukan tengah malam

5.       Perbedaan waktu Jakarta dan Israel
·         Perbedaan waktu Jakarta dan Israel sekitar 5 jam, artinya  Israel 5 jam berada dibelakang waktu Jakarta.
·         Kondisi seperti ini akan membuat si kecil mengalami jetlag. Dan benar saja, 2 hari pertama kita berada di Israel, yang seharusnya waktunya makan malam, si kecil sudah dalam kondisi tidur pulas, karena di Indonesia hitungannya sudah tengah malam.
Peralatan apa saja yang dibawah untuk Long trip… ?
·         Pakaian. Bawa perlengkapan pakaian sesuai dengan kondisi disana. Untuk 8 hari perjalanan, saya tidak memikirkan untuk melakukan laundry di hotel (karena harganya cukup mahal). Jadi yang saya bawa  untuk si kecil : Jaket 2 pcs, Sweater 2 pcs, Piyama 6 stel (dipakai 2 hari sekali), atasan 8 (lengan panjang), bawahan (legging & jeans) 6, sarung tangan 2 pasang, kaus kaki 6 pasang, topi rajut 2, syal 1, diapers (info dari travel harganya mahal disana) karena si kecil masih fully diaper, 40 pcs (menuh-menuhin koper Y_Y), slabber 4 buah, saputangan kecil 10 pcs, dan 2 buah handuk kecil.
·         Obat-obatan. Beberapa obat-obatan  dan peralatan kesehatan yang wajib untuk dibawah antara lain : obat demam, obat batuk/pilek, obat perut, anthistamin seandainya si kecil memiliki alergi, minyak kayu putih, bye bye fever, betadine potek, diaper rash cream, thermometer.
·         Toiletries. Bawa toiletries yang cocok untuk si kecil, misalnya : shampoo, sabun mandi cair, liquid talc, losion/cream bayi (siapkan 2 set, 1 buat dibagasi dan 1 buat di cabin).
·         Makanan kemasan. Untuk lebih amannya: saya harus menyiapkan alternative makanan buat abel. Beberapa makanan kemasan seperti Quick cooking oatmeal, cereal, snack anak dan biskuit, jus buah kemasan,  susu formula (hampir 1 kg saya bawa), menjadi pilihan saya, seandainya ia tidak mau makan menu yang ada.
·         Mainan si kecil saat di pesawat. Dengan kondisi  penerbangan yang cukup lama, dan ditambah barang yang mau di bawa ke cabin udah banyak, saya hanya membawa stiker saja. Untungnya karena menggunakan pesawat emi****s disediakan peralatan menggambar untuk setiap anak atau minimal boneka disetiap penerbangannya.
·         Tas buat di cabin. Isinya : susu formula, termos air panas, botol susu, biscuit/cemilan, cereal kotak kecil, diapers, baju ganti, toiletries, dan handuk kecil, aqua botol. (biasanya karena bawa anak kecil, termos dan botol aqua diijinkan oleh petugas)




 

 
 
bersambung ke Trip to Holyland (Part#2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar