Kamis, 06 September 2012

Indahnya masa-masa menyusui..

Saya adalah ibu 2 orang anak. Anak yang pertama Abigail (3 tahun), dan yang kedua Tabita (9 bulan). Dua2nya cewe. Di jaman sekarang ini, cewe cowo sama saja, selama kita menyayangi mereka dengan sepenuh hati, itu merupakan berkat yang tidak ternilai harganya.

Eniwey, karena mau ikutan Breastfeeding Month Blog Competition, buru2 nih ngetik cerita mengenai masa2 menyusui.. soalnya baru pertama kali ikut kompetisi blog.. hehehehe…
Lumayan buat nambah-nambahin cerita di blog ini.

Cerita soal menyusui, Abigail (Abel : si sulung) dari bayi cuma 6 bulan mendapatkan ASI.
Jadi ceritanya, setelah menunggu selama 17 jam setelah bukaan 1 s.d lahiran, ditambah dengan posisinya masih di atas (belum turun ke panggul), akhirnya Abel lahir normal dengan induksi + vakum, dan ditambah dengan harus dilakukan efisiotomi jadilah itu merupakan pengalaman yang menyakitkan setelah delivery. Akhirnya tiap malam bayi dijaga oleh ibu mertua/kk ipar di kamar yang lain. Karena kondisinya saya kesakitan dan terkena postpartum depression. Di awal kelahiran ASI baru keluar hari ke 10, padahal segala macam cara sudah dilakukan mulai dari awal kelahiran. Makan daun katuk, minum pil lancar ASI, minum sop-sopan, tapi tetap ASI tidak bisa keluar. Mungkin karena stress lebih tepatnya, sehingga ASI lama keluar. Setelah kondisi jahitan yang sudah tidak sakit, dan depresi sudah hilang, ASI nya bisa lancar keluar di hari ke 10. Tapi itu juga saya hanya bisa memberikan ASI selama 6 bulan saja.  3 bulan maternity leave, masuk kantor, kembali stress melanda jadilah tiap hari ASI makin seret.

Saat kelahiran pertama ini saya tidak mendapatkan informasi banyak mengenai konselor laktasi. Belum banyak RS di kota saya yang memiliki konselor/perawat yang bisa mengerti mengenai cara menyusui yang benar, pemijatan payudara, manajemen ASI, dll.
Walaupun saya banyak baca buku mengenai ASI, namun saat2 kebingungan memang sebaiknya kita berkonsultasi dengan orang yang paham mengenai hal ini.

TIPS UNTUK MAMA: Serajin-rajinnya kita goggling, baca buku mengenai ASI all in selama hamil, kalo secara setelah  kelahiran kita stress, ASI gak bakalan keluar. Postpartum sindrom bisa di alami oleh setiap orang. Saya sudah pernah baca mengenai hal ini pada saat hamil. Kenyataannya, pada saat itu terjadi pada kita, memang susah sekali untuk mengendalikannya. Dan semua jadi merembet kemana2. Support dari suami dan keluarga dekat sangat penting, supaya postpartum syndrome ini tidak terjadi terlalu lama.  Intinya kemampuan untuk mengendalikan stress yang baik akan menghasilkan ASI yang lancaaaar.. J
Di kelahiran anak ke 2 rasanya saya siap luar batin, karena sudah ada pengalaman anak pertama. Walopun dokter wanti2 bawah prediksi bayi 4 kg.. tapi beliau berusaha agar saya bisa melahirkan normal. Dan tiba tanggal due date, tanda2 bukaan belum ada, lewat 3 hari akhirnya dokter menyuruh saya untuk ke rumah sakit untuk dilakukan induksi. Masuk jam 11 siang, sd. 7 malam masih bukaan 4. Jam 10 malam masih bukaan 6 dan belum ada tanda2 nyeri.

Akhirnya dokter datang memberitahu bahwakarena kondisi bayi yang cukup besar tidak mau turun ke panggul, dan kalopun dilahirkan normal menggunakan vakum juga tidak bisa, sedangkan bukaan jalan terus, jam 10 malam diputuskan saya harus cs. Yang tadinya siap lahir batin normal, sekarang malah jadi gak siap beneran…. Malam ini saya nangis telpon mama, abang kakak minta saran.
Semua bilang, kalo memang itu yang terbaik, dilakukan saja. Saat itu tgl 19 november 2011.

Dokter masuk ke ruangan operasi, saat itu masih jam 23. 30 wib.
Akhirnya saya langsung request saja :
Saya : Dok, mumpung di cs nih… skalian dong saya minta tanggal cantik ya.. 20.11.2011..
Dokter : (Dokternya tertawa )  Ya sudah buk, kita lahirin di tgl cantik ya..
Dan benar jam 00.30 wib, 20.11.2011.. lahirlah si cantik yang satu lagi.. dengan berat… 4,2 kg sodara-sodara…..
Aduuuh adek pantesaaaan gak bisa normal…. Gedenya ampun-ampun…

Eniwei.. balik lagi ke cerita breastfeeding. Melihat pengalaman menyusui saya yang begitu pendek di anak pertama, di anak ke dua saya bertekad untuk memberikan ASI lebih banyak dari kakaknya.

Yang  saya lakukan adalah (melihat pengalaman anak pertama) :
  1. Jangan stress.. Walopun cs dengan bekas sayatan yang aduhai rasanya, tetep harus semangat pumping. Selama di RS usahakan pumping. Paling bagus kalo rooming in. kebetulan saya lahir di RS yang tidak ada fasilitas itu, mau gak mau harus jalan ke ruangan bayi untuk pinjam pumping (mana lupa lagi bawa pompa sendiri dari rumah – emak teledor..!)
  2. Ingat bahwa harga sufor itu mahal… hahahahahahahaha…. Bayangkan kalo udah anak 2, harus bayar double pula untuk sufor . ASI itu 3M, Murah, Menyehatkan, Memiliki Kemasan yang menarik… J
  3. Rajin2 lah menyusui bayi.. walopun anaknya tipikal tukang tidor, rajin2 dibangunin dengan cara menggelitik, telapak tangan dan kaki, walopun nantinya ngempeng payudara, gpp, biasanya juga tar anaknya mau isep juga kalo laper. Semakin sering bayi menyusu ke ibu, semakin banyak produksinya.
  4. Mulailah menyetok ASI dari bulan2 pertama. Kondisinya saat payudara penuh, segera perah dan stok. Jadi pada saat mulai ngantor gak dikejar deadline menuh-menuhin kulkas.
Thank God s.d hari ini Tabita masih ASI, di usianya yang 9 bulan.
Semoga saya bisa tetep kasih Tabita ASI yang terbaik, sd usianya 2 tahun..
Semangatt…!! FIGHTING..!!
 
 
 

1 komentar: