Eniwey,
karena mau ikutan Breastfeeding Month
Blog Competition, buru2 nih ngetik cerita mengenai masa2 menyusui.. soalnya
baru pertama kali ikut kompetisi blog.. hehehehe…
Lumayan buat nambah-nambahin
cerita di blog ini.
Cerita soal menyusui, Abigail (Abel : si
sulung) dari bayi cuma 6 bulan mendapatkan ASI.
Jadi ceritanya, setelah menunggu
selama 17 jam setelah bukaan 1 s.d lahiran, ditambah dengan posisinya masih di atas
(belum turun ke panggul), akhirnya Abel lahir normal dengan induksi + vakum, dan
ditambah dengan harus dilakukan efisiotomi
jadilah itu merupakan pengalaman yang menyakitkan setelah delivery. Akhirnya
tiap malam bayi dijaga oleh ibu mertua/kk ipar di kamar yang lain. Karena kondisinya
saya kesakitan dan terkena postpartum depression. Di awal kelahiran ASI baru
keluar hari ke 10, padahal segala macam cara sudah dilakukan mulai dari awal
kelahiran. Makan daun katuk, minum pil lancar ASI, minum sop-sopan, tapi tetap ASI
tidak bisa keluar. Mungkin karena stress lebih tepatnya, sehingga ASI lama
keluar. Setelah kondisi jahitan yang sudah tidak sakit, dan depresi sudah
hilang, ASI nya bisa lancar keluar di hari ke 10. Tapi itu juga saya hanya bisa
memberikan ASI selama 6 bulan saja. 3
bulan maternity leave, masuk kantor, kembali stress melanda jadilah tiap hari ASI
makin seret.
Saat kelahiran pertama ini saya
tidak mendapatkan informasi banyak mengenai konselor laktasi. Belum banyak RS di
kota saya yang memiliki konselor/perawat yang bisa mengerti mengenai cara
menyusui yang benar, pemijatan payudara, manajemen ASI, dll.
Walaupun saya banyak baca buku
mengenai ASI, namun saat2 kebingungan memang sebaiknya kita berkonsultasi dengan
orang yang paham mengenai hal ini.
TIPS UNTUK MAMA: Serajin-rajinnya
kita goggling, baca buku mengenai ASI all in selama hamil, kalo secara
setelah kelahiran kita stress, ASI gak
bakalan keluar. Postpartum sindrom bisa di alami oleh setiap orang. Saya sudah
pernah baca mengenai hal ini pada saat hamil. Kenyataannya, pada saat itu
terjadi pada kita, memang susah sekali untuk mengendalikannya. Dan semua jadi
merembet kemana2. Support dari suami dan keluarga dekat sangat penting, supaya
postpartum syndrome ini tidak terjadi terlalu lama. Intinya kemampuan untuk mengendalikan stress
yang baik akan menghasilkan ASI yang lancaaaar.. J
Di kelahiran anak ke 2 rasanya
saya siap luar batin, karena sudah ada pengalaman anak pertama. Walopun dokter
wanti2 bawah prediksi bayi 4 kg.. tapi beliau berusaha agar saya bisa
melahirkan normal. Dan tiba tanggal due date, tanda2 bukaan belum ada, lewat 3
hari akhirnya dokter menyuruh saya untuk ke rumah sakit untuk dilakukan
induksi. Masuk jam 11 siang, sd. 7 malam masih bukaan 4. Jam 10 malam masih
bukaan 6 dan belum ada tanda2 nyeri.
Akhirnya dokter datang
memberitahu bahwakarena kondisi bayi yang cukup besar tidak mau turun ke
panggul, dan kalopun dilahirkan normal menggunakan vakum juga tidak bisa, sedangkan
bukaan jalan terus, jam 10 malam diputuskan saya harus cs. Yang tadinya siap
lahir batin normal, sekarang malah jadi gak siap beneran…. Malam ini saya nangis
telpon mama, abang kakak minta saran.
Semua bilang, kalo memang itu
yang terbaik, dilakukan saja. Saat itu tgl 19 november 2011.
Dokter masuk ke ruangan operasi,
saat itu masih jam 23. 30 wib.
Akhirnya saya langsung request
saja :Saya : Dok, mumpung di cs nih… skalian dong saya minta tanggal cantik ya.. 20.11.2011..
Dokter : (Dokternya tertawa ) Ya sudah buk, kita lahirin di tgl cantik ya..
Dan benar jam 00.30 wib, 20.11.2011.. lahirlah si cantik yang satu lagi.. dengan berat… 4,2 kg sodara-sodara…..
Aduuuh adek pantesaaaan gak bisa normal…. Gedenya ampun-ampun…
Eniwei.. balik lagi ke cerita breastfeeding. Melihat pengalaman menyusui saya yang begitu pendek di anak pertama, di anak ke dua saya bertekad untuk memberikan ASI lebih banyak dari kakaknya.
Yang saya lakukan adalah (melihat pengalaman anak
pertama) :
- Jangan stress.. Walopun cs dengan bekas sayatan yang aduhai rasanya, tetep harus semangat pumping. Selama di RS usahakan pumping. Paling bagus kalo rooming in. kebetulan saya lahir di RS yang tidak ada fasilitas itu, mau gak mau harus jalan ke ruangan bayi untuk pinjam pumping (mana lupa lagi bawa pompa sendiri dari rumah – emak teledor..!)
- Ingat bahwa harga sufor itu mahal… hahahahahahahaha…. Bayangkan kalo udah anak 2, harus bayar double pula untuk sufor . ASI itu 3M, Murah, Menyehatkan, Memiliki Kemasan yang menarik… J
- Rajin2 lah menyusui bayi.. walopun anaknya tipikal tukang tidor, rajin2 dibangunin dengan cara menggelitik, telapak tangan dan kaki, walopun nantinya ngempeng payudara, gpp, biasanya juga tar anaknya mau isep juga kalo laper. Semakin sering bayi menyusu ke ibu, semakin banyak produksinya.
- Mulailah menyetok
ASI dari bulan2 pertama. Kondisinya saat payudara penuh, segera perah dan stok.
Jadi pada saat mulai ngantor gak dikejar deadline menuh-menuhin kulkas.
Semoga saya bisa tetep kasih Tabita
ASI yang terbaik, sd usianya 2 tahun..
Semangatt…!! FIGHTING..!!
Xemangat... xemangatttss..!! ^_^
BalasHapus